Sabtu, 03 Maret 2012

Naksir Berat sama JENIPER (JERUK NIPIS PERES)


JENIPER . . . bukan jeniper lopez . . . justru ini nggak ada sangkut pautnya sama pemeran utama film Anaconda tersebut.
JENIPER di sini adalah, JERUK NIPIS PERES. Sumpah, rasanya seger banget . . . bikin ketagihan, dan gue baru nemu nih, minuman di Kuningan pas gue KKN. Kemasannya botol, mirip-mirip kayak sejenis minuman kretingdeng (itu lho, minuman yang sering dimunim sama Titik Puspa) dan UC 1000 (minuman yang sering diminum sama Miss Universe). Nah, JENIPER ini sering diminum sama warga Kuningan . . . rasanya  . . . nggak kalah sama Kretingdeng ataupun UC1000.
Sangat segar diminum pas lagi dingin, selain rasa jeruk nipisnya yang khas, namanya yang unik ternyata juga memiliki nilai-nilai komersil yang menjanjikan . . . wkwkwkwkw. Dan lagi, jarang-jarang ada minuman yang rasa jeruk nipis, biasanya kan jeruk biasa atau strewberi dan buah-buah pada umumnya, tapi yang ini merupakan terobosan baru plus nama yang unik, jeruk nipis, maannnn . . .hahahaa
Gue sama temen-temen gue pas diundang diacara makan-makan bareng salah seorang pengurus Organisasi kepemudaan yang kebetulan tinggal di Desa tempat gue KKN, baru pertama kali menemukan, melihat dan meminum JENIPER ini . . . wwaaaaaa . . . sama juga lah kayak Jenifer yang asli . . . menggodaaaaaa . . . hahaha, apalagi kalau diminum saat haus.

memperkenalkan . . . new comer kita . . . JENIPER . . . JERUK NIPIS PERES!!!!!!
tuan rumah sedang mengarahkan bahwa JENIPER ini yanjg diminum adalah isinya, bukan BOTOLNYA . . . PERLU DIPERHATIKAN PEMIRSA SEMUANYA!!!!

pengarahan sebelum minum JENIPER ternyata lebih lama daripada pidato sambutan Presiden. LLLLAAAAAAAAAMMMMMMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA .. . .

jadi intinya . . . kapan JENIPERNYA BISA KAMI MINUM, Paaaaaakkkkk??????

 sumpaaaaahhhhh . . . LLLLAAAAAAMMMAAAAA PPPIIISSAAAAANNNNN . . . kapan mulai JENIPERAAAAANNNN, NIH PAAAKKKK . . .

parah parah parah parah parah, . . . . durasi Paaaakkkkkkkk . . . JENIPERNYA UDAH MAU JADI JANDA, NNOOOHHHHH . . . hehehe.


 JENIPER ini juga memiliki khasiat penting bagi si peminum, salah satu khasiatnya yang paling manjur adalah . . . UNTUK MENGHILANGKAN RASA HAUS!!!!! Ekekekekeek . . . (untuk lebih jelasnya, bisa langsung beli dan baca kemasannya). 

akhirnya . . . bisa minum JENIPER jugaaaaaaa . . . 

ini bedanya orang yang minum JENIPER sama yang nggak minum, kalau yang minum kemungkinannya ada 2, yakni pertama . . . dia masih enjoy dan bersemangat. kedua . . . ybs bakal overdosis, hahaha. kalau yang nggak minum . . . bakalan ngantuk, kayak foto di bawah . . . heheheh . . .

ada kacang rebus, pisang rebus, air putih, tape, pisau, class mild juga adaaaa . . . JENIPER tetap yang paling HHOOOOTTT . . . wkwkwkw . . . dipilih dipilih . . .

Mengenai pemasaran, gue juga kurang tau. Pasalnya, JENIPER baru gue temuin di Kuningan. Pas gue balik ke kampus . . . JENIPER nggak ada, hhhhmmmmm . . . nampaknya JENIPER harus lebih luas lagi pemasarannya, kalau perlu sampe ke luar negeri lah . . . biar jeruk nipis Indonesia go internasional. Ammmmmiiinnnn . . .
  okai, cccoooyyy . . . sampe ketemu di petualangan alay berikutnya . . .
  special thanks buat: Bapak yang udah nraktir makan dan minum JENIPER, Uda Tri, Nidhar, Izzti, Syauqi, Hairun, Mbak Shanti, Uni Sherly, Kak Luhur, Mas Ibnu, Mas Rifki, Bang Asep, Kaks Empi, Bang Tastas, semua awak kelompok Babatan . . . hatur NUHUN, dan maaf foto-fotonya udah jadi korban kegalauan gue . . . wkwkwkw.

very special thanks: Allah Maha Indah.

Ngebolang satu kelas ke Batu Kuda


Jujur, man. Dari lubuk hati gue yang paling dalam, sedalam sumur bor, gue lagi kangen kampus. Yow, gan . . . kampus IPDN yang dulu sering masuk TV karena soal kekerasan. Tapi baru-baru ini kampus gue ternyata lagi diberitaan sama media juga, tapi temanya bukan kekerasan, melainkan ada salah seorang temen seangkatan gue (kebetulan juga kawan satu kelompok waktu BKP di Grobogan), yang diberitakan BAKAL JADI SAINGAN BERATNYA BRIPDA SAYIFUL BAHRIE, wkwkwkw . . . ckckckck, dah, jelas toh IPDN udah berubah sekarang. Hahaha . . .
Nah, buat nostalgia dengan kehidupan kampus IPDN . . . gue sharing satu cerita perjalanan. Nih, jalan juang kedua setelah nanjak ke Manglayang. Waktu itu gue baru tingkat 3 Madya Praja.
Begini ceritanya . . .
Jalan juang ke dua ini nggak terlalu melelahkan dibandingkan jalan juang pertama, coz yang pertama jalannya 50 km PP dan ada kegiatan GJ di pematang sawah, hahahaha . . . alias perang lumpur (tapi seru, man . . . hahhaha, dijamin bebas roaming nasional dari segala masam stress, akakakak) jalan juang ke dua ini di kelompokkan berdasarkan kelas. Dan tujuannya kali ini adalah Batu Kuda.
Batu Kuda nih, salah satu jalur menuju Puncak Manglayang. Tapi kali ini bukan buat ke manglayang, kita Cuma sampai Batu kudanya aja. Batu Kuda ini merupakan salah satu tempat wisata juga, tempat bersantai atau piknik buat keluarga. Nyampe di sini kita disuguhi dengan hutan-hutan pinus. Cocok buat ngecamp sebelum nanjak ke Manglayang.
Berhubung jalan juang kali ini dalam rangka refresh setelah Ujian Akhir Semester, makanya kelompok perjalanan dibagi berdasarkan kelas. Hahaha, kayaknya hanya di IPDN lah ada kegiatan ngebolang satu kelas buat ngerayain selesainya UAS, hahahaha . . . pokoknya yang punya bakat ngebolang, di IPDN bisa tersalurkan lah, wkwkwkw . . .
 Mangga diningali foto-foto na . . .

Batu Kuda yang ramai karena kedatangan Praja . . . 


Alhamdulillah . . . satu kelas punya hobi yang sama . . . NARSIS!!!!!. HAHHAHA
 

 ini favourit Picture banget , walaupun muka gue nggak kelihatan, punggungnya doang . . .sok-sok artistik



Nampak view Gunung Geulis dari Lereng Manglayang . . . yang lagi senyum juga geulis, kok (ngarep . . . wkwkwkwkw)


Menyaksikan iring-iringan kabut yang menyelimuti lereng Gunung Manglayang. aasseeeekkkk . . . (langsung putar lagu cahaya bulannya Gie)

 view Jatinangor dari Lereng Manglayang, ada Gn. Geulis ada Gn. Tampomas . . . haayyooo, saha nu mau ka dituuuuu . . .?????


okai, nih foto temen gue dari Atambua, NTT . . . namanya Dio Seran, hehehe . . . sampai jumpa di petualangan alay berikutnya.

Tracking Mayana di 17an


Gagal ke Ciremai . . . hahahaha. Belum jodoh kali, ya. Tapi nggak masalah, masih bisa tracking, man. Ceritanya lagi nyambut 17an di Kuningan. Desa Tetangga lagi ngadain tracking Bukit Mayana bareng perangkat Desa se Kecamatan Kadugede. Nah, Praja yang lagi KKN di Kadugede diikutin semua. Tapi di kelompok gue hanya beberapa aja yang ikut, coz ada yang punya acara lain yang sifatnya agak pribadi (*&^$%^&) hahaha . . .
Pas banget, Pak Kuwo atau Lurah gue idealis banget. selalu menerapkan hidup disiplin sama anak buahnya, makanya kita semua berangkat trackingnya pagi-pagi. Jadi, tumben-tumbennya tuh hari sabtu pagi banget, di saat kabut tipis masih berkeliaran di kampung gue, gue sama yang lain udah pada siap, rela bangun pagi demi tepat janji sama Pak Kuwo. Intinya, sih si Pak Kuwo pengen trackingnya cepat selesai . . . biar siangnya entar dia bisa ikut acara lain (maklum, Pak Kuwo sibuk deui mah, nu Praja na menyesuaikan wae) makanya, pagi-pagi banget kita udah siap buat berangkat bareng Pak Kuwo and the gank ke pos pendaftaran.
Ini lah tempat pendaftarannya, sebelum ngetrack . . . foto dulu, dah . . . wkwkwkw.


Setelah pengarahan bentar, langsung kita semua yang terbagi dua kelompok untuk mewakili Desa Babatan (Desa tempat gue KKN) segera ngetrack di hutan Mayana.




Alhamdulillah, finishnya di Desa Ciketek . . . wuhahahaha, maksud gue Desa Ciketak. Desa ini lah yang ngadain acara tracking buat nyambut 17an. Sesampainya di pemukiman penduduk, seperti biasa . . . wajah-wajah lelah kami langsung disambut sumringah oleh Ibu-ibu PKK, dan nggak ketinggalan . . . kudapan-kudapan khas Sunda . . . aaajjiiiibbbbbbbb . . . pake B. WKWKWKWKW . . . 


 Setelah disambut hangat (ga pake kompor tapi . . . hehehe) dan dikasih kudapan, kita semua langsung ditodong buat nyanyi di atas panggung pake organ tunggal . . . huuuuaaddeehhhh . . . maaannn, nggak sesuai tupoksi sebenarnya, tapi doktrin yang dulu dicerna adalah, apapun suruhannya adal positif, Praja wajib bilang SIAP. Hahahaha . . . masalahnya, dari semua Praja yang ikut tracking (termasuk gue) nggak ada yang bakat di bidang tarik suara.
Secara . . . Bang Asep bakatnya bikin puisi, Mas Rifki bakatnya nambal ban, Mbak Shanti bakatnya ngelas, Uda Tri emang udah bakat naik gunung, Hairun bakatnya nodong, Empi juga parah . . . bakatnya acrobat, Mas Ibnu bakatnya kenek, Nidhar bakatnya nyangkul dan gue bakatnya tidur . . . yaaahhhh . . .
Untungnya setelah melalui diskusi yang cukup rumit, Empi lah yang menjadi korban organ tunggal . . . wkwkwkwkw . . . ttaaaaarrrrreeeeekkkkkkkkkkk . . .

Sampai jumpa di petualangan alay berikutnya.