Rabu, 03 Oktober 2012

SIM Mati???? Demi Pantai, SIM mati langsung dibawa ke Klinik Tong Feng (part 2, HABIS)

hey hey heyyyyyyaah. back to our story. nah, brooo kemarin kita udah nyampe di pantai Sundak dan pantai Wato kodok. pesona Gunung Kidul Yogyakarta udah menawan gue siang itu. hhhhmmmmm, kita lanjutkan ke pantai yang terakhir dikunjungi. kenapa yang terakhir??? karena anggaran yang dibawa pada saat itu cukup terbatas, yayayay . . . harus ngalah dengan anggaran naik gunung, preeeeetttt.

next, kita gas lagi ke pantai Drini. pantai Drini ini jaraknya cukup dekat dengan pantai Wato kodok. eh, tapi nggak juga lah ya. sedang-sedang saja. hehehehe. tapi feeling gue bilang kalau gue harus ke Drini. okelah, mari kita ke sana. dengan agak mempercepat kecepatan gue harus melewati jalur menuju pantai Drini yang lumayan sepi dan tandus.



YAAAHHHH, jalanan yang tandus sambil mutar lagu Ebit G A itu rasanya sesuatu banget, yah . . . luar binasaaaaa. tapi demi seseorang yang bernama Drini, kita gas terus lah. bayangkan saja keramahan pantai Drini sedang menanti kita di sana. yeeahhh. dalam durasi sekitar 20 menit, akhirnya deru ombak Drini mulai sayup terdengar di sela raungan motor gue, maksud gue . . . motor yang gue rental. langsung, biasanya mempercepat motor, kali ini gue lebih memilih memperlambat kecepatan motor karena gue pengen denger suara ombak dari jauh. lagian kondisi jalan juga nggak memungkinkan buat ngebut.

ingat, bro ingat. ini jalan rusak, bukan sirkuit Sepang buat moto GP. hooooo.

sesampainya di sana, hhhmmmm . . . aroma jagung bakar. hehehe. pengeeeeennnn. eiittsss normaaaaa . . . *plak plak plak. hahahah. di sini warungnya lebih banyak dan sepertinya juga lebih rame. emang bener rame. karena banyak perahu nelayan yang beroperasi di sini. sementara aktivitas pencarian rumput laut dari warga setempat sangat sedikit karena lebih didominasi oleh aktivitas mencari ikan. tapi pas waktu gue ke sana perahunya lagi markir.

di pantai Drini ini juga tebingnya lebih banyak dan ada akses untuk menuju puncak tebing, ada tangganya gan jadi ente-ente bisa naik dan melihat landscape alam Drini dari atas ketinggian. hhhmmmm, selain itu area pantainya juga lebih luas dari dua pantai yang tadi.



penyu mana penyu????? weheheh, nggak ada penyu men . . . yang ada hanyalah tetangganya penyu, nih

 tuan CRAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABBBBBBBBBBBB, kata sponge bob sambil koprol di pasir. heehehe.

oke, puas banget main di pantai, gosong-gosongan, bau asem keringat, basah ketek tapi jadi kering lagi karena derasnya angin, hahahah . . . saatnya pulang, mameeeeennn. waktu udah menunjukkan pukul setengah 2. prediksi nyampe mungkin pukul 3 sore lah, belum termasuk adegan-adegan nyasar dan bingung-bingung di jalan. wkwkwkwk. yo mari kita pulang.

alhamdulillah, perjalanan ke Gunung Kidul menikmati pantai yang sangat dirindukan akhirnya tercapai juga. insya Allah malam ini tidur nggak pake ngiler lah, karena pantai udah dilihat dengan mata kepala sendiri, plus telinga juga dah.

maen kita hari ini cukup sampai di Drini. kita harus pulang tanpa membawa uang kembali ke . . . perkotaan. hooaaahhh. alhamdulillah, selama mengarungi tamasya ini nggak ada kendala, selain haus karena emang salah gue sendiri gak bawa stok. lapar juga, karena terlalu mementingkan kondisi motor. khawatir kalau-kalau gue lebih mementingkan diri sendiri akhirnya motor pinjaman ini jadi banyak tingkah. hahahah, sekalian lah kau minum bensin saja norma, wahahaha.

ucapan terima kasih untuk Bapak rental motor, aiihhh lupa nama Beliau. hehehe, makasih juga buat Ibu Wainah yang berhasil jadi penumpang pertama gue selama ngojek dari Yk ke Wonosari. ehemmm, makasih juga buat Bapak-bapak petugas parkir yang mau motoin gue, juga buat Ibu-ibu pengisi bensin yang nunjukkin jalan ke Sundak. hhhhh, thanks ya Allah . . . thanks. semoga next time masih ada waktu untuk maen-maen kayak gini lagi. yeeahhhhh, hidup jiwa muda. ngeeekk. hehehe.