20
September 2011
Udeh
semester 7??? Masih kemah juang??? Buseeettt . . . but, gak masalah . . . apa
aja terserah lah, gue terima dengan senang hati dan penuh cinta. Lagian, ini
kan dalam rangka integrasi. Karena angkatan gue angkatan XIX baru aja gabung dan
bersatu di basecamp Jatinangor. So . . . oke-oke aja lah. Hitung-hitung liburan
. . . ya gak???
Lokasi
kali ini di Bumper Kiara Payung. Untuk menuju ke sana sebenarnya nggak jauh.
Bahkan bisa dibilang dekat. Apalagi kalau pakai Damri, pasti nyampe bos. Tapi
kan ini ceritanya jalan dan kemah juang. Jadi harus penuh dengan perjuangan.
Kalau dekat plus naik angkutan, ya mana ada perjuangannya geto lokh. Jadi,
jalan menuju ke Bumper itu betul-betul berjuang dan muter. Sumpah . . . dari
start di siang hari dan nyampe menjelang maghrib. Ada yang nyasar juga lagi,
niatnya mau motong jalan, siapa tau dapat yang lebih ringkas dan cepat.
Tau-taunya malah lebih jauh, kesasar dan nyampenya habis maghrib pula. Hahahaha
. . .
Gue
juga ngerasain, ini jalan emang penuh perjuangan. Rutenya lebih jauh dan lebih
mumet jika dibandingkan dengan rute sebenarnya. Apalagi tim survey ngasih rute
yang tracknya nanjak dan ditambah pula itu hari lagi musim kemarau. Lengkap lah
sudah . . .
Untung
satu angkatan, jadi capeknya nggak kerasa. Semua menjalani dengan enjoy. Hingga
senja di bumper pun masih bisa kita rasakan dengan hangatnya kebersamaan dalam
keakraban kawan satu angkatan yang sekian tahun dipisahkan oleh kebijakan. Di
bumper udah disiapkan tenda-tenda buat nampung kita. Satu tenda buat 100 orang,
wahhhh . . . benar-benar kemah integrasi, hehehehe . . . gue dapat posisi di
tengah waktu itu.
Malamnya,
ada malam integrasi. Ada acara nyanyi sama dangdutan. Ada artis biduan juga
yang lagi ngehibur. Jadi lah tuh bumper yang biasanya dipakai buat bayat
membayat malah jadi tempat dangdutan. Gue waktu itu gak ikutan, selain karena
gue gak cukup duit buat nyawer (hahahaha . . .) gue juga udah lelah banget.
maka, pilihan gue adalah . . . TIDUR.
21
September 2011
MCK
udah penuh, gan. Gilaaaaa . . . mana gue lagi dapet. Tapi tenang . . . udah
biasa kok, jadi gak masalah. HAJAR AJA, BOS!!!!
Hari
ini ada outbond. Tapi diawali dengan makan pagi dulu dan senam pagi. Kebayang
lah gimana susahnya ngatur mahasiswa tingkat akhir yang seharusnya sekarang
mungkin lebih tepat sedang berada bersama dosen pembimbing dan membicarakan
tugas untuk Laporan Akhir. Agak susah dan ribet. Apalagi itu masih pagi,
haduuuuhhh . . . malas-malasan lah. But, kegiatan harus tetap berjalan. nah, ini fotonya waktu mau aerobik pagi.
Waktu
udah menjelang siang, kita semua pada aerobik pagi. Eh tapi gue mau ceritain
pagi-pagi banget. gue kan kebangun pagi-pagi banget. gue denger dari kejauhan
dan masih di wilayah bumper. Ada seorang senior yang teriak-teriak di pagi-pagi
buta sama junior-juniornya. Hhhhmmmm . . . gue pikir sekarang emang lagi musim
Ospek. Jadi wajar aja kalau tempat-tempat kayak bumper itu pada ramai sama yang
begituan. Sama tragedy uji mental dari seorang senior kepada junior. Waaahhhhh
. . . oke, LANJUTKAN!!!!
Outbond,
seperti biasa. Pada latah pakai tali. Tapi, ya . . . ini outbondnya mahasiswa
tingkat akhir. Jadi, semua pos . . . DILEWATI SECARA PAKSA. Hahahaha . . .
ngerti maksud gue, kan??? Sepulang dari outbond, kebetulan banget gue yang
rombongan pertama. So pasti warung-warung masih kosong. Tapi gue lebih memilih
untuk tidur. Sementara pas gue udah ganti kostum, gue udah lihat para pedagang
siomay dan bakso dan yang lainnya udah kebanjiran pembeli. Okai, selamat Bapak
dan Ibu . . . selama 2 hari ke depan omzet anda diprediksi akan mengalami PENINGKATAN.
SELAMAT!!!!
Hari
yang cukup melelahkan. Maka dari itu supaya nggak bĂȘte-bete amat, kita pun
foto-foto. Pas banget emang tempatnya menyimpan sejuta pesona (halaaaahhh . .
.)
Sorenya,
pas lagi rehat, nih. Hujan ternyata pemirsa . . . so pasti kita pada berteduh
di tenda. Dan ternyata saudara-saudara . . . TENDANYA BOCOR. Dan yang paling
ngebetein, hanya tenda kita yang bocor. Ooooohhhhhhh . . . KEMAH JUANG.
Kita
langsung packing dan pindah ke atas. Ada tempat yang terbuka. Ada atapnya tapi
gak bisa buat mendirikan tenda. Di situlah tempat kita ngungsi. namanya Gazebo:
Walaupun agak
kesel dengan tenda yang bocor, tapi kita cukup terhibur dengan pemandangan yang
menakjubkan dari tempat itu. Mungkin karena letaknya lebih tinggi, makanya
viewnya lebih mantab. Ternyata di balik musibah, tersimpan anugerah. Beruntung
kita masih bisa lihat pemandangan sebagus ini.
Jadinya
malam itu ada dilema. Karena tenda udah bagus, disilahkan bagi siapa yang mau
pindah ke tenda atau tetap di alam terbuka. Ternyata banyak juga yang masih mau
stay di tempat pengungsian itu. Termasuk gue. Karena . . . pemandangannya
Subhanallah ya . . .
Mengantarkan
senja
Bersama
ramai lampu kota
Bumi
yang beku mulai meredup
Jingga
dan orange . . . dengarkan sabda nafasku
Selenting
aku rindu saat di atas sana
Mencumbui
pasirmu dan menyatukan nafasku dan nafasmu
Ya,
kalau udah begini gue jadi ingat suatu tempat. Hahahaha . . .
Malam
itu sangat dingin. Gue gak bawa SB hanya bawa matras. Tidur di alam terbuka
bukan hal baru buat gue. Beberapa waktu yang lalu gue juga hanya berteman
matras tanpa SB. Jadi, gue suka nikmatin. Apalagi viewnya semakin malam,
semakin Subhanallah ya . . .
Pas
mau tidur, gue ngerasa ada yang ngasih gue selimut pake kain Bali. Ternyata Teh
Pipit yang ngasih gue selimut. Katanya nggak tega lihat gue gelisah tidur
kedinginan. Hatur tangkyu Teh. Malam itu terasa panjang. Sayup-sayup gue denger
keramaian di bawah. Karena emang acara malam itu adalah bakar-bakar jagung.
Tapi karena posisi gue sama beberapa orang teman gue pada di atas. Jadi
rata-rata pada malas turun. Akhirnya kita yang di atas, Gazebo . . . hanya di
atas dan menikmati pemandangan Jatinangor dan Sumedang yang cahaya lampunya
makin terang.
22
September 2011
SUNRISE
. . .
Gue
jadi ingat Gunung Penanjakan. Belum pernah ke sana, sih. Tapi sunrise dari
Gazebo emang manteb. Subhanallah sekali . . .
Pemandangan
puncak Gunung Geulis nampak cantik bersanding dengan sunrise dan langit yang
mulai membiru.
Guys,
hari ini hari terakhir. Kita-kita yang regional Jatinangor pada nyantai buat
nungguin anak-anak regional daerah untuk naik Gunung Manglayang. Hhhmmm . . .
gue nggak ikut naik bro. hehehe . . . coz . . .
Tuh
pagi yang sunrisenya mwanteb banget kayak di Penanjakan, gue ngerasa aneh sama
bibir gue. Temen gue yang tidur di Gazebo juga nanyain, Norma bibir lo kenapa??
Gue jawab dengan santai: iya, nih, gue juga ngerasa aneh sama bibir gue. Maklum
lah, gue belum ngaca waktu itu. Terus salah seorang temen gue nyeletuk. Dia bilang
bibir gue bengkak.
Jiaaaahhhh
. . . BENER PEMIRSA . . . BIBIR GUE BENGKAK. Waaahhhh . . . pasti ada semut
atau sejenis serangga hutan yang nyium gue nih tadi malam . . . AAASSEEMMMM . .
.
Hasilnya
. . . ya gue hanya bias pasrah menerima bibir gue bengkak gara-gara ulah semut
dan serangga nggak jelas itu. Sialan emang. Untung aja tuh pagi lagi cerah.
Memang
kemah juang yang penuh dengan perjuangan, bos. Rute jalan juangnya yang lebih
panjang, outbond yang gak jelas, hujan, tenda bocor, ngungsi di gazebo yang
terbuka, bibir bengkak karena dicium serangga hutan, untung aja endingnya
SUNRISE yang memukau.
Never
forget moment banget lah.
salam kenal mbak norma...
BalasHapussalam lestari..
wah suka adventure juga nih, asikk bnyak dong pengalaman jalan2nya..
makasih udah maen k blog saya, kapan2 bisa nih adain pendakian bareng sm temen2 dr ipdn. Saya punya temen tuh dsana, hardy namanya angktan 2007 klo ga salah dr Jambi.
slm kenal juga Bang.
BalasHapusokai bang kalau ada kesempatan bisa mendaki bareng. kabar2 aja. makasih ud mampir . . .
slm lestari