Yang ada di pikiran
gue saat ini adalah CUTI. Serius . . . gue mulai nggak konsen ngelakuin
aktivitas kampus. Coz, virus cuti udah mengkontaminasi darah dan daging gue.
akibatnya, ya begini lah. pikiran gue pengen pulang aja. Nggak sabar pengen
ketemu Abah gue yang udah nyiapin trip-trip libur, Mama gue yang bakal antusias
nanya-nanya apa aja yang udah gue lakuin selama di kampus, Nenek gue yang
pinter bikin kue buat gue, Kakak gue yang enak diajak jalan dan tentu saja . .
. Ikram, ponakan gue yang setia dengerin doktrin-doktri beracun dari gue,
wahahahaha.
Semua yang ada di
kota gue, semuanya gue rindukan. Guys, meskipun gue jarang ada di rumah dan
sering melakukan perjalanan jauh, gue tetap mencintai rumah dan segala isinya.
Hhhmm, sekilas tentang Alm. Kakek gue yang pertama yang hobinya pergi ke hutan,
tapi meninggalnya di rumah. Begitu juga dengan Alm. Kakek gue yang ke dua,
hobinya juga jalan, tapi bukan jalan di hutan, di masa tuanya juga dia habiskan
di rumah. Menikmati hangatnya kekeluargaan yang seutuhnya. Yup, seerat apapun
persahabatan kita dengan lingkungan dan alam, keluarga dan rumah adalah yang
paling sempurna. So, intinya KITA HARUS PULANG.
Nah, itu lah yang
bikin galau. Terutama anak-anak petak gue di barak Aceh bawah. Bawaannya galau
terus. Sebut saja Juli, anak Sumut ini lagi galau menentukan libur nanti mau ke
mana, antara pulang ke Sumut, ke Sulsel atau ke Bali. Sedangkan gue, yah gue
galaunya ya pengen pulang secepatnya lah.
Akhirnya, mangga
depan barak lah yang menjadi korban saudara-saudara . . . begitulah. Lagi
jobless, nggak tau mesti ngapain, gue juga udah agak sumpek dengan proyek buku
kenangan angkatan (pikiran gue hanya mengarah pada satu titik, CUTI!!!!), SO,
dengan sedikit inisiatif dan usaha yang keras, maka kami yang terdiri dari Gue,
Juli (asal Sumut, yang lahir di sekitar Danau Toba tapi sampai sekarang belum
juga bisa berenang), dan Teh Pipit (asal Bekasi, yang menjadi inisiator
melakukan petulangan menaklukan mangga) akan berpetualang dalam ekspedisi yang
sangat berbahaya dan sangat penting bagi seorang Praja. ini lah . . . XPEDISI
MANGGA MUDA.
Kampus gue emang
mantab, mungkin ini karena dulunya kampus gue adalah hutan, sehingga masih bisa
kita dapatkan pohon mangga, pohon sukun, nangka, sirsak, jambu, belimbing,
palem, banyak dah. Kami akan manfaatkan itu, kebetulan pohon mangga di depan
asrama gue udah berbuah walaupun belum matang. Tapi kan, judulnya ngerujak,
jadi . . . why not, man????
Kami segera
menentukan TARGET OPERATION kami, ini lah TARGETNYA:
ajib gak tuh . . . warisan jaman dulu. entah angkatan berapa yang menanam dan menjaganya hingga angkatan XIX, XX dan XXI bisa menikmatinya. Terima kasih kami ucapkan untukmu senior, salam hormat kami.
ALHAMDULILLAH . . .
nggak jauh dari pohon mangga tersebut terdapat kayu panjang yang akan kami
pergunanakan untuk menjatuhkan TO kami, yakni mangga muda. Okai, siap . . . ???
mari kita mainkan!!!!
Nih, leher pegel
juga lama-lama. Tapi nggak papa, leher pegel demi mangga muda. Hidup mangga
muda,
inilah pendekar MANGGA MUDA, hahaha:
Akhirnya, pemirsa .
. . anak mudaaa, telah berhasil menaklukan MANGGA MUDA
Inilah perolehan
sementara dalam expedisi mangga muda kali ini. Ajjiiibb . . .
Lumayan, nih buat
dijual . . . wkwkwk.
Saatnya untuk
diprosesssss . . .
Di barak keadaan
terbatas. Tapi untung ada yang punya garam dan kecap, sedangkan cengek (cabe
ijo) kita dapatkan dari bonus setelah membeli bala-bala di kantin kampus.
And then . . . MISI KOMPLIT . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar