Jumat, 23 November 2012

10 November yang lalu

yuuuhuuuuuu . . . . yeyeyeyewww. ekhheeemmmm . . . . gimana gimana saudara-saudara sebangsa setanah air dan seperjalanan . . .????? long time no climb, neh gan. kesibukkan baru telah menenggelamkan gue ke dalam sumur .. . . hahaha. sempet mati gaya, ketika yang lain pada planing ke gunung sana . . . ke gunung sini, ke pantai sana dan ke pantai sini . . . sementara gueee . . . masih bertahan dengan sangat machonya di sebuah Kantor yang bernama . . . Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah, wehehehe. untuk saat ini pengabdian emang berada di atas segalanya, gue sedang belajar akan hal itu. hhhhh, semangat, coy.

nah, sekedar mengisi waktu luang, dan berdasarkan prinsip hidup gue bahwa senin - kamis adalah wajib dan jumat-minggu adalah sunah, sooooo . . .. hari ini adalah waktunya untuk . . . . eksploring, guys. berhubung hari yang cantik ini adalah tanggal 10-11-12, dan bertepatan dengan hari Pahlawan, gue punya acara sendiri buat ngerayainnya. simple, tapi insya ALLAH dapat menginspirasi. hahaha,oke okeee??? lo semua udah siap???? kencangkan sabuk pengaman anda, dan kita meluncur ke dapur, let's cook, mamen . . .

pertama-tama, kita nyiapin bahan dulu. standar lah. legenda klasik jaman dulu. bawang merah dan bawang putih. kebetulan banget tema kita hari ini adalah merah putih, men.

belum lengkap kalau belum digoreng dulu. kebiasaan di rumah gue emang gitu, sob. sebelum diulek, bawang merah dan bawang putihnya digoreng dulu. nah, setelah digoreng, campur sama garam dikit dan gula secukupnya. dont forget . . . TERASI . . . heheh

untuk bagian ini gue bikin yang berwarna putih dulu. yang merah gue bikin dari nasi goreng yang putih. okeeeehhh . . . next, NGULEK.
GILAAAAAA, keringetan nguleknya. maklum . . . ulekannya terbuat dari batu yang bobotnya 100KG. hahahaha . . . gue boong banget. yyuuuu . . . kalau keringatan, keringatnya netes pelan-pelan dan mencampuri ulekan gue, wuuiiihhhh . . . pasti makin mantab aja sambal bikinan gue, neh. karena emang keringat adalah bumbu tambahan yang menyehatkan untuk masakan. wkwkwkwkw . . . lo yang baca, plis jangan muntah. haaaaa.

setelah ngulek, sambalnya langsung aja dimasukkan ke wajan yang udah gue kasih minyak tanah, wahahaahah . . . ya minya goreng lah, bossss. hhmmmmm, aromanya semerbak. tentu saja keringat gue udah bikin aromanya jadi lebih khas, hahaha, makin stres aja ya.

langsung, dah masukkin telor dan diacak-acak tuh telor ceplok pake FREE STYLE COOKING. baru, deh masukkin sepiring nasi. and yeeeepppp . . . silahkan gunakan gaya terserah lo. kalau gue, sih pake free style cooking dengan variasi berupa mukul-mukul wajan sebagai bentuk dari ritme memasak yang memelodi dalam alunan jiwa, ttsaaaaaahhhhh . . . .

okee sip, bos. bagian yang putih udah jadi.
bikin bagian yang merah, tinggal ditambah sambal botolan aja. sebenarnya bisa pake tomat. yah, suka-suka aja. gimana enaknya buat lo. kalau lo masih tanah nahan lapar, ya sok aja mau ngulek tomat. tapi kalau yang udah kelaperan, pake bunyi keroncongan di perut, tambah lagi mulut lo yang mulai meneteskan air liur, ya mending nggak usah ambil resiko. daripada lo dikira epilepsi, mending bersegera aja masukkin tuh sambal botol ke wajan.

eeeyyeehh, bagian merah dan putih udah bersatu. hhmmmm, saatnya dibentuk. kali ini gue pake bentuk yang melambangkan sebuah rasa . . .

kita akan bentuk dua bagian warna tersebut menjadi bentu amor, heheheh. ini bukan dalam rangka VMJ yaaaa. iya kalau amornya warna pink, okelah pake VMJ. tapi yang ini warnanya merah putih, warna bendera Indonesia, merdeka.

tinggal dikasih mata sama hidung dan jangan kelupaan ngasih bibir yang sedang tersenyum. pake sozis aja, ya. hehehe . . . maklum, udah lapar beraaattttt . . .  kagak sempet ngiris-ngiris timun.
okaaaiii, TARAAAAAAA . . . .



ketika kita mengibarkan bendera merah putih di seluruh penjuru Negeri ini, jangan lupa untuk mewujudkannya dalam bentuk lain yang tanpa mengurangi rasa cinta kita kepada bangsa ini. hari ini, merah putih juga berkibar di dapur. hhmmmmm . . . tapi, bukan berarti karena rasa cinta maka nggak boleh memakannya . . . justru dengan nggak memakannya maka kita sudah menyiksanya, menjadikannya basi, dibuang, tanpa memberikan manfaat bagi orang-orang.

paling nggak, inilah persembahan sebuah mahakarya sederhana dari gue, yang hari ini nggak bisa ikut apel untuk memperingati Hari Pahlawan. hahahaha, salam merdeka, dan makmurkan hidup para veteran, yeeeaaahhhhhhh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar