Minggu, 27 Mei 2012

Efek Revisi Laporan Akhir: "CRACKER CUP TO UP"


Cewek itu harus sakti memasak. Ooohhh, masalahnya titik bengek kehidupan gue selama 4 tahun terakhir ini sangat jauh dari dapur, panci, wajan, kompor, cobek dan sebangsanya. Memasak menjadi suatu kegiatan yang sangat LUX. Bahkan lebih lux jika dibandingkan dengan naik gunung (serius). Sudah berapa kali gue sama salah seorang rekan gue merencanakan kegiatan masak-memasak indoor. Tapi hanya sedikit rencana yang terwujud. Selebihnya . . . LOST.
Tapi sebagai cewek, ya gue nyadar lah bahwa suatu saat gue harus bisa mewarisi ketajaman indera penciuman Nenek gue pada bumbu-bumbu masakan dan mewarisi ketangkasan Emak gue dalam menggoreng, menumis, mengukus, membakar, menyayur dan kawan-kawan, bukan hanya mewarisi bakat Abah gue yang suka jalan dan jarang ada di rumah. Hahahah . . . (maafkan anakmu ini, Bah. Hheee)
Okai, tepat di hari yang seolah sedang menuduhku sebagai mahasiswa tingkat akhir yang tidak becus ngurusin laporan akhir, ketika tanda-tanda abstrak memenuhi Laporan Akhir gue, ketika gue terperangah mendapati laporan akhir hasil kerja keras gue sebulan terakhir ini berakhir secara menggenaskan dengan bacokan-bacokan tanda panah, tanda silang dan tanda tanya dari Dosen Pembimbing gue, ketika gue hanya bisa memandang secara pasrah keadaan laporan akhir gue yang udah kayak lukisan realis karya pelukis dunia, ya ketika itulah gue langsung belanja ke Omi, toserba yang ada di kampus gue. (target pelampiasan paling aman, dibandingkan gue malak orang). Lagian gue juga lagi kangen kebiasaan gue waktu jaman sekolahan dulu. Suka banget bikin gabin barandam pake gula. Senengnya tuh kalau dimakan keroyokan bareng kawan-kawan masa lugu gue, heheh . . . duduk-duduk santai di belakang rumah sambil memandang bintang dan makan gabin bareng teman-teman masa kecil . . . seandainya ada kesempatan seminggu aja gue balik ke masa lalu gue . . . (4l4y, wkwkwkw)
Di Omi gue beli tiga bahan yang bakal gue olah menjadi makanan yang sederhana tapi bernilai. Yah, ini efek setelah mendapat bimbingan dari Ibu Wangsih. Beliau mengatakan bahwa: “Karya kamu ini bukan karya yang spektakuler, tapi sebuah karya yang berharga dan bernilai.” Ujarnya sambil terus mencoret kata spektakuler yang gue tulis di LA gue. dan gue setuju dengan apa kata beliau, dan ini gue terapkan di menu gue kali ini. Mungkin menu yang bakal gue bikin ini bukan menu spektakuler, tapi menu ini sangat bernilai dan berharga.
Aassseekkkk . . . SUNDUL, GAN!!!
Okai, inilah bahan-bahan yang gue beli di Omi:



Nah, sekarang mari kita mainkan . . . .
Cara membuatnya sangat mudah dan tingkat kesulitannya pun nggak akan bikin lo nggak mandi selama seminggu. Karena ini disesuaikan dengan keadaan psikis maupun fisik dari si pembuat. Kalau saja cara pembuatannya rumit, maka ini akan berpengaruh pada keadaan otak dan saraf si pembuatnya. So, kita bikin se simple mungkin dan se rileks mungkin dalam membuat. Pokoknya . . . fun fun aja, okai. Hahahah . . . karena kan tujuannya adalah agar kita bisa terlihat enjoy dalam menerima kenyataan bahwa Laporan akhir ini harus segera direvisi secepatnya.
Kepingan cracker kita patahkan supaya bisa muat kalau dimasukkan di gelas. Sebenarnya bisa menggunakan mangkok atau piring. Seperti kebiasaan gue di rumah dengan menggunakan piring. Tapi itu kalau porsinya satu kompi, heheh. Kalau buat sendiri ya, cukup satu gelas. Kecuali kalau lo emang sanggup ngabisin jatah satu kompi, ya sok mangga . . .

Kepingan cracker yang udah patah-patah tadi diguyur dengan air panas, jadinya kayak gini.

Masukkan keju. Berhubung di barak gak ada parutan keju. Ya kita pake garpu aja, coy. terserah kalau lo pengen pake alat lain. Yang penting jangan pake samurai Cuma buat menghaluskan keju. Kalau ada kapak, ya silahkan pakai kapak. Wkwkwkw.

Next, campur dengan 1 sachet susu kental manis. Terserah lo mau susu rasa apa. bahkan kopi pun juga bisa. Asal jangan dicampur dengan MINYAK TANAH aja, wahahhaha . . . .

Jjjjjrrrrrreeeeeeeeeeeeeeennnnnnnnnnggggggggg . . . SUDAH JADI.
Setelah sukses dengan “NASI GORENG KUMAHA AING” sekarang kita punya menu andalan lagi yang nggak spektakuler tapi bernilai, yaitu “CRACKER CUP TO UP”.


Hahaha, karena menu ini akan meningkatkan semangat siapapun yang menyantapnya.
Oh ya, coy. menu kali ini pembuatannya memiliki filosofi. Coba perhatikan, cracker harus diberi air panas agar bisa larut dan menyatu bersama keju dan susu sehingga pada akhirnya menjadi makanan yang enak dan bergizi. Air panas itu bertindak sebagai tekanan, gan. Nah, tekanan itu sangat diperlukan untuk bisa menghasilkan sebuah menu yang enak dan bernutrisi seperti “CRACKER CUP TO UP” ini. Begitu juga dengan manusia, manusia juga harus diberi tekanan agar bisa menjadi pribadi yang berhasil. Layaknya gue yang emang harus dikasih tekanan berupa cercaan dari Dosen agar Laporan akhir gue bisa menjadi laporan akhir yang berkualitas. Mantaabbb . . .
Okai, sampai jumpa di petualangan alay berikutnya. Moment ini dipersembahkan oleh: Ceremix.
punteun ya, gue mau pasang koki yang bikin nih resep berkualitas . . . pas banget nih resep paling manjur, gue ciptain pas gue masih lugu dan polos kyak foto nyang di bawah nih, wahahah . . . ternyata orang yang masih pure itu bisa dengan mudah berkarya, Sob. makanya saat-saat pure itu menghasilkan karya berupa Cracker Cup To Up.
 hahah, kalau mau dicoba silahkan, kalau gak ya lo nikmatin aja nih foto-foto sampai air liur lo menetes, wkwkwkwk . . . . tapi kalau lihat hasil dari orang yang pernah makan ni menu ya hasilnya insya Allah kaya foto di atas . . . hahahaha . . . . (efek revisi LAPORAN AKHIR).
thanks to Allah Sang Maha Indah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar