Selasa, 13 September 2011

Di Sumedang, KUMAKAN KAU DENGAN BISMILLAH

luuuuurrrr . . . posisi pada dimana??? di pantai? gunung? jalan raya? lagi mangkal di warung?? gue meringkuk di kostan dengan buku God After Darwin. pusing gue baca tuh buku. serasa lagi ada ribuan bahkan jutaan ulat lagi joget di kepala gue. gue juga sih sok-sokan pinjem, biasanya juga baca Lupus, sekali pinjem gara-gara cuma mau bikin perubahan pada selera buku, biar nampak dewasa . . . malah geger otak gue. padahal harusnya perlahan dulu kali ya. step by step. jangan langsung menjarah ke Teologi evolusioner, bertahap lah . . . habis Lupus . . . roman . . . ilmu pengetahuan modern . . . filsafat . . . terus apa lagi. biar gak keget nih otak. mending gitu, kan daripada harus beli paramex. hahahaha . . . nah, God After Darwin ternyata menumbuhkan sebuah ide dalam otak gue. karena udah overdosis banget. akhirnya gue mutusin cabut ke Sumedang. idenya mungkin gak nyambung dengan apa yang gue baca, tapi . . . itulah yang bercokol di otak gue. dari pagi puyeng mikir, siangnya langsung go ke Sumedang. seperti biasa . . . kontak ke Teh Vina dulu. sambil ngontak, gue sama sopir angkot mangkal dulu di Pangdam. niatnya tuh sopir kayaknya mau nyari inspirasi . .. tapi kayaknya nyari penumpang lebih tepat. Jatinangor lagi hareudang pisan, euy. tapi gak masalah . . . daripada mumet sendiri di kostan baca God After Darwin. next, udah nyampe Sumedang setelah lebih dari satu jam bersabar nunggu sopir angkot 04 ngetem. Teh Vina, temen gue yang asli Sumedang langsung ngajak gue ke Gunung Kunci yang ternyata nggak jauh dengan Polres Sumedang. cukup mudah diakses dari pusat kota. Gunung Kunci ini ternyata adalah tempat penjara pada jaman penjajahan dulu. sok dilihat fotonya gan (kaskus overdosis, nih)
ongkos masuk only 3 rebo, neng. sok dicoba. track nggak kayak gunung, ini lebih kepada sejenis bukit kali ya. tapi gua peninggalan penjajahnya lumayan serem juga, ada bekas penjara sama ruangan melingkar yang ditutup pagar kawat karena nggak boleh masuk. hitung-hitung mengenal sejarah juga lah. jadi tau kalau ternyata penjajah Sumedang dulu basecampnya di gunung Kunci. bangunannya udah nggak kayak dulu. tapi karena semua terbuat dari batu, jadi masih ada beberapa bangunan yang awet. seperti bentengnya. capek nanjak di Gunung Kunci, nyok kita coba ubi cileumbu. maklum, 3 tahun hidup di Sumedang . . . tapi belum pernah nyoba. padahal kalau mau ke Sumedang biasanya ada yang jualan. ternyata ubi cileumbu itu beda sama ubi pada umumnya. kalau direbus katanya keluar cairan madu gitu. hehehehe . . . yang penting judulnya: KUMAKAN KAU DENGAN BISMILLAH . . .
puas . . . muter-muter Sumedang. habis nih pulang, ketemu buku God After Darwin lagi. okai . . . masih suasana liburan. met libur, Lurs . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar