Kamis, 26 Juli 2012

Petualangan Mengarungi Arus Waktu


Perjalanan kali ini sangat berbeda. Nggak ada angkot yang ngetemnya gila-gilaan bin naujubillah, apalagi bis kaleng ala Bandung yang nggak ada hijabnye, hahaha, nggak ada ojek yang ngebutnya sok-sokan Rossi, atau becak yang slow abbeeesss . . . 
 
Di episode kali ini cukup di rumah. Mentafakuri perjalanan raga dan ruh ini dalam mengentaskan dimensi demi dimensi, ciiiiieeeeee . . . ya, gitulah. Episode titik 0 km yang merupakan tempat 1000 rencana dan jutaan mimpi disusun sedemikian sempurna tapi tetap nggak punya daya untuk kalahkan ketentuan Sang Maha Kuasa. Yup. Di rumah, cooooyyy. Gue udah nyampe di rumah secara prematur. Kampus gue belum nentuin kapan libur. Kabarnya Pak Rektor gue yang paling keren lagi liatin hilal libur dulu. Berhubung gue udah mesan nasi padang, hehehe . . . maksud gue mesan tiket tanggal 20 Juli karena sempat tersiar kabar wisuda dan pengukuhan tanggal 14 dan 16 Juli, ya okai . . . tuh tiket yang terlanjur dipesan menurut gue sayang banget buat dibiarkan begitu aja. Akhirnya, gue libur mendahului. Hahahah.

Hari pertama puasa gue udah sahur di rumah, wah . . . sesuatu. Karena kecepatan libur itulah, gue di rumah jadi mati gaya. Nggak tau mau ngapain. Tolooooonnggg . . . tapi tenang. Gue putuskan buat napak tilas sekalian bersih-bersih. Kamar gue sekilas emang rapi, tapi kalau dipantau lebih dalam, wwuuuuaaahhhhhh . . . GOA JUGA, MAN. Hahaha. Makanya, gue kayaknya harus lakukan sesuatu yang berarti buat my beloved room ini. Hhhhmmmm . . . dan terjadilah perjalanan menyusuri arus waktu mundur sejenak.

Hhhmm, kita semua pasti punya masa lalu. Masa lalu kita ada yang berkenan dan ada pula yang tidak berkenan juga gabungan keduanya. But, seindah apapun, sehitam apapun dan semijikuhibiniu apapun masa lalu kita, toh tetap saja kita tidak punya jalan untuk kembali ke masa lalu kita. Maksud gue, kalau lo pengen balik ke masa lalu lo dengan komposisi yang benar-benar sama dengan model masa lalu lo, ya itu jelas nggak mungkin. Gue nggak mungkin balik ke 10 tahun silam dengan menyandang predikat sebagai Norma yang berusia 12 tahun, terus . . . gimana dengan masa depan gue???? Hehehe . . .

Tapi nggak masalah,itu lah fungsinya manusia punya jeda untuk sekedar mengingat dan mengenang. Dari kegiatan mengingat dan mengenang itulah kita seolah-olah sedang kembali ke masa lalu. Lazimnya, bukan tubuh kita yang kembali ke masa lalu, tapi alam pikir kita lah yang menjelajah di arus waktu silam. Yah, kurang lebih seperti itu, ganks.
Nah, sambil beresin kamar gue, gue nemuin banyak sekali sisa-sisa peradaban masa lalu gue berupa benda-benda yang sangat dekat dengan gue pada masa itu. Benda-benda inilah yang ngingetin gue ke masa lalu gue. Gue jadi teringat bahwa gue pernah ngalamin hal kayak gini, gue pernah ngelakuin hal kayak gitu dan gue pernah dan sempet kayak gini dan kayak gitu. Yeeaahhh, pikir gue berkecamuk ketika satu persatu benda itu muncul di hadapan gue. Otak gue berproses mengingat proses-proses yang pernah gue alami. 
 
Efeknya, ya ngakak sendiri, bengong, melongo, geleng-geleng kepala, manggut-manggut nggak jelas, garuk-garuk kepala, salting, mukul-mukul jidat, rame lah pokoknya. Tapi nggak ada efek nangis. Maklum lah, dulu masa lalu gue jauh dari putus cinta, hahaha . . . jomblo mania, broer. Hahaha . . . (wajib gue bilang karena ini identitas dan harga mati, jiaiaaahaha)
Mereka hanyalah benda-benda peninggalan masa lalu. Tergeletak begitu saja memangku kenangan-kenangan yang sekian lama gue campakkan. Terbenam dalam waktu yang cukup lama, nggak gue sentuh karena gue terlalu sibuk dengan masa depan. Ego gue telah matikan mereka. Padahal mereka pernah begitu hidup dan menyala-nyala sepanjang mimpi masa mudaku nyalang menatap waktu.

Kegiatan bersih-bersih yang mengharuskan gue harus bersentuhan kembali dengan benda-benda masa lalu gue. Mau nggak mau, karena gue merapikan mereka kembali agar kronologinya teratur. Dan sekian dari mereka harus ada yang dihilangkan. Yup, masa lalu memang nggak semuanya harus menyertai kita dalam menempuh masa depan. Ada masa lalu yang harus kita kandaskan karena bernilai nefatif atau justru merusak perjalanan masa depan kita.

ini . . . kartu mati semua, hahaha . . . saksi dipalak kondektur dan dibikin nyasar sama kenek,


betapa rajinnya gue jaman dulu, ya . . . nggak kayak sekarang. 
  

buku diary gue, catatan perjalanan hidup dari SMP kelas 2 sampe kelas 3 SMA. rahasia hidup gue semua ada di sini, haahaha
 

dulu, tuh gue filateli [ ternyata ]

yang ini foto alm. kakek gue . . . hehehe . . . Nyentrik abeeeeess, dan sekarang diwarisin sama cucunya, heheee . . .

mimpi-mimpi, dan karya semasa muda dulu, masa-masa pure, ide terus mengalir deras.

hitungan TOGEL, hahahaha

beberapa masa lalu yang harus dibuang, banyak ternyata . . . diloak aja kali ya, lumayan uangnya buat beli baju lebaran, wkwkwkwkw . . .

sempet menyentuh dunia ini, sebelum memulai kehidupan baru di Jatinangor.
  itu sebagian kecil benda-benda bersejarah yang tersisa. masih banyak padahal. hehehehe . . .
sampai jumpa di perjalanan alay berikutnya . . .

1 komentar:

  1. hahaha.. ngakak lihat gaya nyentrik kakek mu norma.. suka gua ama ayam jagonya.. hihihi...
    semoga arwah beliau tenang di alam kubur.. amin...

    kamarku kayak gua y... kan udh 5 bulan ditinggalin.. kamarku lebih parah lagi kayak sarang laba2 alias spiderroom... haha.. debunya naudzubillah...

    dengan baca blog ini, jadi tau km juga pernah jd mahasiswi y... mmm gua jg pernah.. malah sempat kerja lg sebelum masuk IPDN..

    ngeposting masa kuliah nyoook.. hehe
    aku mah mau ngeposting masa kerja dulu.. hihi..

    ditunggu postingan berikutnya...

    BalasHapus