Senin, 27 Desember 2010

dream is . . . JAVA



Gua mau certain pengalaman gua mengarungi pulau Jawa.
Menurut lo??? Biasa aja??? Yah, itu kan menurut lo. Menurut gua yang asli dari Kalimantan Selatan, itu merupakan hal yang luar biasa. Karena itu adalah impian gua sejak dulu, sejak gua masih berseragam putih biru . . . ketika itu gua sering banget denger cerita tentang Pulau Jawa yang penuh pesona (tssaaahhh . . .) tapi gua sadar banget, gua belum punya daya buat mengelilingi Pulau Jawa walaupun hanya separuhnya pun gua gak yakin bisa. Gua pesimis waktu itu, gua akui . . . gua lemah . . .
Pulau Jawa seperti sebuah dream island buat gua. kayaknya susah buat ngegapainya. Lama-lama kalau gua pikirin . . . mungkin gua bakal menjadi penghuni rumah sakit jiwa. Hingga akhirnya, seiring berjalannya waktu . . . pikiran gua tentang pulau Jawa . . . menghilang. Mungkin karena waktu itu gua lagi focus sama ujian akhir nasional gua yang hampir bikin gua kayak professor berIQ 1000 . . . tapi, kayaknya kalau ada yang ngira gua seperti professor, mungkin orang tersebut gak bisa ngebedain mana professor dan mana orang parno gak lulus ujian, wuhahahaha . . .
Tentang Pulau Jawa kembali teringat, ketika gua berhasil menjadi bagian dari tempat ini:
Apakah lo kenal dengan tempat ini????
Tempat ini udah mengajarkan gua banyak hal, salah satunya adalah . . . belajar mengambil resiko. Itu bahasa kerennya, bos. Tapi bahasa konyolnya adalah . . . gua belajar nekat. Yah, cukup bermanfaat. Gua sering termakan sugesti di tempat ini. Tapi sugesti yang gua telan perharinya adalah sugesti-sugesti yang baik. Misalnya, waktu dituntut jalan juang yang jaraknya 50km PP dari kampus. Tadinya gua pikir gak mungkin, eh, ternyata bisa juga.
sama kayak naik gunung, udah lama banget gue nggak naik gunung. terakhir muncak pas pertengahan SMP. sebelumnya, waktu kebun kakek gue yang di gunung belum di jual . . . gue sering banget ke kebun kakek gue yang di gunung itu. itu terakhir ya pertengahan SMP. setelah itu . . . hampir nggak pernah muncak lagi gue. dan untuk mengembalikan keberanian yang sudah cukup lama terpendam setelah masa SMP itu emang cukup sulit. tapi . . . yang namanya sugesti . . . ternyata keberanian itu masih ada. subhanalla banget . . .
Sugesti untuk bisa mengarungi separuh pulau Jawa begitu kuat mendorong keinginan. Tekad pun udah tertancap pasti dalam benak gua. hingga tertorehlah sebuah janji . . . entar libur gua mau mencoba mengarungi pulau Jawa, my dream island (hhhaaaalaaahhh . . . sok imut lo)
Perencanaan gua gak terlalu matang waktu itu. Sambil mematangkan rencana, gua pun ikut nebeng temen gua yang namanya Istiqomah, dari namanya aja udah ketahuan gimana orangnya . . . hahhaaaa. Nih, orang blasteran. Bapaknya Kaltim, Emaknya Sleman, lha dia anak yang edan tenan. Mbak ini mau ke Mojokerto, okeh . . . gua ikut . . .
Padahal sebelumnya, dari kampus kami berdua udah merencanakan bakal ke Bromo. Gua udah browsing soal Bromo. Dari rutenya, anggarannya, perlengkapannya, segalanya lah pokoknya. Mbak Qomah juga udah setuju banget ke Bromo. Tapi . . .
Pagi-pagi gua beli Koran Tempo, yang headlinenya “BROMO AWAS”
Seketika hasrat untuk ke Bromo seperti lenyap dan raib ditelan gelombang pasang (gubbbbraaaaakkk . . .) ke Bromo pun batal total. Makanya kita putar haluan ke Mojokerto dulu, baru ke Malang. Tadinya kita mau langsung ke Malang, biar deket sama Bromo.
Okeh, senggaknya kita mau bersabar dan berdoa, semoga suatu hari nanti Bromo bisa kami taklukan. Karena biar bagaimanapun Bromo adalah impian (sok sweet lo, jek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar