Senin, 27 Desember 2010

dari Demak ke Solo . . .



Malamnya gua harus chaw, man. Kali ini gua ke Demak. Ke rumah Mbak Dilla, niat awal gua padahal mau ke sini dulu. Mau lihat Masjid Demak yang menyimpan sejarah masa silam. Tapi karena ini ngebolang gua yang pertama, jadi gua butuh teman buat nemenin walaupun hanya setengah jalan, yaitu gua putusin ikut tripnya Mbak Qomah, walaupun akhirnya gua melakukan perjalanan ini seorang diri juga. Tapi ternyata Demak menjadi kota persinggahan yang terakhir gua di Jawa Tengah.
Kota Demak yang kecil dibalut dengan hawa religiusnya. Di sepanjang ruas jalan ada Asmaul Husna, yang ini mirip kayak di Kota kelahiran gua Barabai Kalimantan Selatan. Demak gak seramai Semarang, tapi mungkin sesuai lah, setelah gua berhura-hura di Semarang (hahaha . . .) langsung menenangkan diri di tenangnya Demak. Tanggal 14 Desember gua tiba di Demak, langsung diajak makan mie godok sama Mbak Dilla dan es jeruk pastinya. Hhhhmmmmm . . . padahal dari Semarang gua udah makan. Hehehe.
Esoknya, gua gak jalan-jalan di Demak, tapi ke Solo. Hahaha . . .
Mbak Dilla nanya gua habis ke Demak mau kemana?? Gua bilang aja langsung pulang ke Jatinangor dan mengemasi barang dan pulang ke tempat gua yang sebenarnya di Kalimantan Selatan. Tapi gua gak pernah lupa bilang bahwa sebenarnya kota terakhir adalah Solo. Tapi gua pesimis, karena gua harus pulang cepat, karenanya lagi di kampung gua ada acara super penting yang sangat membutuhkan gua. bukan guanya yang penting, tapi acaranya, man. Hehehe . . .
Mbak Dilla ternyata pengen ke Solo. Yah, tuh Mbak satu akhirnya malam-malam ngerayu Ortunya biar ngizinin kelayapan ke Solo, ngajakin gua alasannya. Kan, gua belum pernah ke Solo. Hahaha . . . akhirnya fix juga. Besok kami jadi berangkat ke Solo. Capek??? Karena gua belum pernah ke Solo, capek pun gua lawan.
Pagi-pagi banget gua sama Mbak Dilla from Demak cabut dari rumah dan menuju terminal Demak. Tujuan kami adalah terminal Semarang. Ongkosnya Rp 3000,- dari Demak. Nyampe di Terminal Tirtojoyo, kami menunggu bis jurusan Solo. Alhamdulillah, kami gak perlu nunggu sampai lumutan dan jenggotan apalagi ubanan, bis ke Solo udah kelihatan dan kami pun hampir aja ketinggalan

di Solo, kami jalan-jalan ke pasar kliwer dan minum es dawet di depan Keraton Surakarta. hhhmmmm . . . nikmaatttt. untuk lebih jelasnya bisa lihat foto-foto saja. kita juga sempet ke pasa triwindu berburu barang antik, tapi kami gak jadi beli, hehehe . . . akhirnya ke pasar kliwer juga. sayang gak sempet ke Ngarsupuro, karena pasar tersebut hanya buka di malam hari. sedangkan kereta uap hanya ada di akhir pekan. kapan-kapan lah . . . kita ke Solo lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar