Minggu, 18 Desember 2011

XPEDISI MANGGA MUDA


Yang ada di pikiran gue saat ini adalah CUTI. Serius . . . gue mulai nggak konsen ngelakuin aktivitas kampus. Coz, virus cuti udah mengkontaminasi darah dan daging gue. akibatnya, ya begini lah. pikiran gue pengen pulang aja. Nggak sabar pengen ketemu Abah gue yang udah nyiapin trip-trip libur, Mama gue yang bakal antusias nanya-nanya apa aja yang udah gue lakuin selama di kampus, Nenek gue yang pinter bikin kue buat gue, Kakak gue yang enak diajak jalan dan tentu saja . . . Ikram, ponakan gue yang setia dengerin doktrin-doktri beracun dari gue, wahahahaha.
Semua yang ada di kota gue, semuanya gue rindukan. Guys, meskipun gue jarang ada di rumah dan sering melakukan perjalanan jauh, gue tetap mencintai rumah dan segala isinya. Hhhmm, sekilas tentang Alm. Kakek gue yang pertama yang hobinya pergi ke hutan, tapi meninggalnya di rumah. Begitu juga dengan Alm. Kakek gue yang ke dua, hobinya juga jalan, tapi bukan jalan di hutan, di masa tuanya juga dia habiskan di rumah. Menikmati hangatnya kekeluargaan yang seutuhnya. Yup, seerat apapun persahabatan kita dengan lingkungan dan alam, keluarga dan rumah adalah yang paling sempurna. So, intinya KITA HARUS PULANG.
Nah, itu lah yang bikin galau. Terutama anak-anak petak gue di barak Aceh bawah. Bawaannya galau terus. Sebut saja Juli, anak Sumut ini lagi galau menentukan libur nanti mau ke mana, antara pulang ke Sumut, ke Sulsel atau ke Bali. Sedangkan gue, yah gue galaunya ya pengen pulang secepatnya lah.
Akhirnya, mangga depan barak lah yang menjadi korban saudara-saudara . . . begitulah. Lagi jobless, nggak tau mesti ngapain, gue juga udah agak sumpek dengan proyek buku kenangan angkatan (pikiran gue hanya mengarah pada satu titik, CUTI!!!!), SO, dengan sedikit inisiatif dan usaha yang keras, maka kami yang terdiri dari Gue, Juli (asal Sumut, yang lahir di sekitar Danau Toba tapi sampai sekarang belum juga bisa berenang), dan Teh Pipit (asal Bekasi, yang menjadi inisiator melakukan petulangan menaklukan mangga) akan berpetualang dalam ekspedisi yang sangat berbahaya dan sangat penting bagi seorang Praja. ini lah . . . XPEDISI MANGGA MUDA.
Kampus gue emang mantab, mungkin ini karena dulunya kampus gue adalah hutan, sehingga masih bisa kita dapatkan pohon mangga, pohon sukun, nangka, sirsak, jambu, belimbing, palem, banyak dah. Kami akan manfaatkan itu, kebetulan pohon mangga di depan asrama gue udah berbuah walaupun belum matang. Tapi kan, judulnya ngerujak, jadi . . . why not, man????
Kami segera menentukan TARGET OPERATION kami, ini lah TARGETNYA:




ajib gak tuh . . . warisan jaman dulu. entah angkatan berapa yang menanam dan menjaganya hingga angkatan XIX, XX dan XXI bisa menikmatinya. Terima kasih kami ucapkan untukmu senior, salam hormat kami.
ALHAMDULILLAH . . . nggak jauh dari pohon mangga tersebut terdapat kayu panjang yang akan kami pergunanakan untuk menjatuhkan TO kami, yakni mangga muda. Okai, siap . . . ??? mari kita mainkan!!!!
Nih, leher pegel juga lama-lama. Tapi nggak papa, leher pegel demi mangga muda. Hidup mangga muda,

 inilah pendekar MANGGA MUDA, hahaha:

Akhirnya, pemirsa . . . anak mudaaa, telah berhasil menaklukan MANGGA MUDA

Inilah perolehan sementara dalam expedisi mangga muda kali ini. Ajjiiibb . . .
Lumayan, nih buat dijual . . . wkwkwk.

Saatnya untuk diprosesssss . . .
 


Di barak keadaan terbatas. Tapi untung ada yang punya garam dan kecap, sedangkan cengek (cabe ijo) kita dapatkan dari bonus setelah membeli bala-bala di kantin kampus.

And then . . . MISI KOMPLIT . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar